Cari Blog Ini

Kamis, 01 Desember 2011

mimpi dan keyakinan (5 Cm)

Taruh mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu,
apa yg kamu mau kejar…
Kamu taruh di sini… jangan menempel di kening.
Biarkan…
dia…
menggantung…
mengambang…
5 centimeter…
di depan kening kamu…
Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu.
Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari,
kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa.
Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri,
kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu NGGAK BISA menyerah.
Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh,
bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apa pun itu,
segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri…
Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu.
Dan…
sehabis itu yang kamu perlu…
Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya,
tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya,
mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya,
lapisan tekad yg seribu kali lebih keras dari baja…
Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya…
Serta mulut yang akan selalu berdoa…
( quoted from 5cm )

Selasa, 23 Agustus 2011

kenangan manis, kata nenekku, adalah hal-hal yang berakhir tepat waktu.




Aku mengakhiri pembicaraan kita via telfon malam ini dengan sebuah kecupan, dan pamit akan tidur lebih awal.
Tapi mataku tak juga terpejam, aku terfikir sebuah kata dalam mimpi.. “jika seseorang pergi meninggalkanmu, biarkanlah… dan jika dia kembali, maka dia akan menjadi milikmu selamannya” hahaaha…. Emang terdengar konyol, atau romantis? Entahlah, yg jelas otakku tertuju dengan kata-kata aneh itu…

Malam ini, aku merindukan senyumanmu…
Sama seperti salju yg merindukan cahaya tubuhnya saat luluh lantah di hajar sinar matahari lalu mencair begitu saja..
Malam ini, aku melihat ketakutanmu
Sama seperti ketakutanku tentang dua hal yg selalu dibicrakan malaikat-malaikat penjaga hati dan logikaku, antara keinginan dan kenyataan yang tak sejalan..
Malam ini, aku merasakan sakitmu…
Sama seperti air laut yg menguap dicuri awan, lalu menjadi hujan yg mendengar jutaan orang kufur mengeluhkan kehadirannya..
Malam ini, aku mendengar tangisanmu
Sama seperti anak kecil yang kehilangan gulalinya direbut sang angin, lalu kamu menangis sejadi-jadinya membuatku iba, ingin segera memelukmu..

Aku menginginkanmu sama seperti hatiku yg sok suci, dan aku ingin meninggalkanmu hanya karena pikiranku yang sok pintar.
Aku menyayangimu, sejauh perasaanku berjalan pelan tapi meyakinkan…
Dan aku meragukanmu, layaknya logika berlari dengan kencangnya namun tak jua sampai..
Aku selalu ingin membuat kenangan manis pada setiap “seseorang” yg ku sayang. Karena kenangan manis, kata nenekku, adalah hal-hal yang berakhir tepat waktu. Dan apakah ini waktu yg tepat untuk mengikuti pikiranku yg sok tau ini… ?

Setelah obrolan panjang dengan 3 org sahabat yg netral dan, sesi curhatnya rumah pena bareng bunda cuwiy via inbox fb….

Malam ini aku putuskan jawabannya adalah tidak, karena aku ingin bersamamu lebih lama…
Aku masih ingin bersamamu lebih lama…

****


Selasa, 01 Februari 2011

beranda Masjid


Akulah penjelajah waktu
Yang menitipkan harapan Dalam hembusan nafas
Hembusan yang akan menuntun kegalauanku
Sesaat langkahku terhenti kulihat jejak kakimu Di punggung aliran sang waktu
Membuatku terkenang langkah pertamaku 
Rinduku mendekap 

beranda masjid itu slalu membuatku mengingatmu
saat-saat itu Ku coba melukis awan di anganku 
Mewarnai pelangi dengan impianku 
Masa lalu terus memainkan laguku, merindu
Kenangan yang berbisik di telingaku 
Bercerita tentang matahari yang tertidur di penghujung waktu

artimu disisiku...

siapa kamu..?
siapa kamu sekarang....

setelah hilang termakan idealis, secercah harapan kembali,
ahh.....  siapakah kamu??


Ingin sekali ku menepi
Di relung hati yang kau beri
Merangkai bersama manisnya mimpi
Tuk hapuskan luka dihati

Namun kalbuku membungkam sejuta pilu

Tak ingin ku bagi sendu itu disenyummu
Biar hadirmu bukan untukku
Tetaplah disini warnai waktu yang melaju

Cinta, pahamilah artimu di sisiku..



perempuan berjilbab biru

apa itu kamu?

Hadir pada helaian nafasku dalam mimpi tadi malam,
Sinari kelam saat mata ini mulai terpejam.

apa itu kamu?

Berbalut jilbab biru di sekujur tubuh indahmu

Melangkahkan diri dengan hati yang teguh,
Menatapku dengan pandangan begitu teduh.

Hanya terdengar lantunan suci yang begitu merdu,
Doa hangat itu begitu ku rindu.

Selasa, 25 Januari 2011

akhir desember, hujan & perjalanan

memandang hujan yang bermain di awal januari
aku dikembalikan pada masa lalu
seperti anak-anak
selalu kegirangan menyapa pelangi yang hadir setelah hujan


menunggu januari, tak hanya hujan kutemukan
tapi terbesit ketakutan tersimpan
usia yang bergeser berganti bulan
hanya ada dua pilihan
bertambah atau hilang
melangkah atau pulang

aku berdiam dan merenung disini
berteman malam dan hujan
meneruskan perjalananku

Senin, 24 Januari 2011

pemuja kenangan


mengapa kita punya bayangan??
hingga keliru masih memburu
adakah kamu atau halusinasi yang menghantu
tanyaku menyerbu, lalu membisu..
sekejap, kerdipan mata malah membuat bayangmu semakin nyata
semakin ada..
sejuta rinduku terperangkap ditubuh yang membatu
menggangguku, selalu..
dan mematikan aku
taukah kamu, ada gempita bernyawa merasuki dada
kau hadir seperti bayangan
sayang, sepertinya aku bukan lagi seorang pemuja kenangan...

jejakmu di hidupku..

aku bergerak memunguti jejakmu
yang pernah kau tumpahkan
bukan hanya satu hari
melebihi penuh hariku di 20
hujan takan mampu menyapu
semilir bayu pun takan bisa

kuingat ada sekat yang kupaku
terpetakan jejakmu
jejak yang banyak
dahulu itu

terjebak celoteh-celoteh setan yang merayu
tergerak aku memunguti jejakmu

buakankah jalan masa lalu telah buntu??